Apa itu Bencana Hidrometeorologi? Hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
      Dari pengertian diatas dapat diketahui contoh contoh dari bencana hidrometeorologi, yaitu :
- Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi terentu dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya dalam waktu tertentu hal ini dipicu oleh pertumbuhan awan konvertif yang masif dan mencapau atmosfer yang tinggi. - Puting Beliung
Puting beliung merupakan angin angin yang berputar dengan kecepatan tinggi spesifiknya lebih dari 63km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit hingga beberapa menit. - Kekeringan
Kekeringan bisa diartikan defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu dan dapat menyebabkan penurunan kelembaban tanah yang membuat kerusakan tanaman. - Tanah Longsor
Tanah yang longsor biasanya dipicu oleh  peristiwa tertentu seperti hujan lebat, gempa bumi, lereng miring untuk membangun jalan dan biasanya ditandai dengan kemiringan lereng yang curam atau landai dengan sudut tertentu. - Kualitas Udara Buruk
Kualitas Udara Buruk berkaitan tentang tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh asap, debu dan kabut seta pengotor udara lainnya. Kualitas udara ditentukan oleh nilai kosentrasi polutan di udara atau berdasarkan indeks-indeks kualitas udara lainnya. - Banjir
Banjir adalah luapan air yang merendam tanah dan biasanya kering. Banjir dapat terjadi sebagai limpahan air dari badan air, seperti sungai, danau atau laut, dimana air melewati atau memecah tanggul, yang mengakibatkan sebagian air keluar dari batas mungkin terjadi karena akumulasi air hujan di tanah yang sudah jernih.
Berdasarkan data dari Kedeputian Bidang Klimatologi-BMKG bencana hidrometeorologi yang paling banyak terjadi adalah banjir. Tahun 2010 kejadian benjir paling banyak dibandingkan tahun 2011 hingga 2019. Setelah banjir, bencana hidrometeorologi yang paling banyak terjadi adalah longsor dan puting beliung. Meskipun kekeringan memiliki jumlah kejadian yang lebih seditkit, tetapi memiliki dampak turunan yang lebih seditkit, tetapi memiliki dampak turunan yang signifikan dampaknya. Sementara kebakaran hutan dan lahan menempati jumlah kejadian terbanyak setelah puting beliung.
BMKG telah membuat peringatan dini untuk segala bencana hidrometeorologi hingga lainnya. Namun kesadaran masyarakat akan bencana masi kurang sehingga penanganannnya masi kacau dan kurang baik sering terlambat dan tidak tepat sasaran. Seharusnya pemuda pemuda yang sudah sadar dan mengerti lebih banyak mengambil aksi nyata dan tanggap dalam keadaan pra bencana dan paska bencana.
Sebagai generasi muda hal yang harus dimiliki tiap pemuda adalah kesadaran dan paham terhadap peubahan iklim dan bencana hidrometeorologi di Indonesia mulai dari lingkungan sekitar. Dengan pemahaman akan perubahan iklim diharapkan generasi muda mengetahui langkah langkah atau apa saja yang harus dilakukan pra dan paska bencana.
Selanjutnya generasi muda lebih lagi mencintai lingkungan atau alam sekitarnya dengan cara mencintai lingkungan dan melakukan gerakan gerakan cinta alam membuat kemungkinan akan terjadinya bencana hidrometeorologi maupun perubahan iklim yang tidak menentu menurun. Langkah kecilnya seperti tidak membuang sampah sembarangan, hemat air, hemat listrik, dan reboisasi dan meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan mengakibatkan rusaknya alam sekitar.
Sebagai generasi muda yang telah sadar dan sudah cinta akan alam seharusnya para pemuda mengajak dan menyadarkan pemuda lain yang belum sadar akan isu perubahan iklim tidak hanya ke pemuda namun ke masyarakat sekitarnya. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti membentuk organisasi cinta alam, organisasi penanggulangan bencana, organisasi keagamaan yang ikut serta dalam isu perubahan iklim dan membantu masyarakat untuk menjelaskan tentang kejadian atau isu perubahan iklim. Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dan harus cepat dan tanggap terhadap bencana hidrometeorologi sendiri seperti, mitigasi dan adaptasi terhadap bencana hidrometeorologi dan perubahan iklim. Dengan ini diharapkan generasi muda dapat membantu Indonesia dalam kesiapan mitigasi dan adaptasi terhadap bencana hidrometeorologi di masa yang akan datang.
Keterangan
Tujuan Penulisan : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela Negara
Dosen Pembimbing : Fendy Arifianto, M.Si
Nama  : Jordana Christian Halawa
NPT Â Â : 21210020
Kelas  : Klimatologi 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H