Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menyelamatkan Dunia Mainan

2 Februari 2025   11:25 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:25 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi ini bahaya, Nias."

***

"Kalian takkan bisa mencegahku untuk mengambil aura mainan di sini!" teriak Penyihir Karat, saat Nias dah Lily mengunjunginya.

Penyihir itu memang tampak cantik, tapi sorot matanya mengerikan. Membuat siapa saja yang melihatnya jadi ketakutan.

"Semakin banyak mainan yang takut padaku, makin mudah aku menyerap aura mereka. Hahhahaha."

***

"Kalau kita saling menjaga saat bermain bersama, Penyihir Karat itu nggak akan mampu melukai kita, teman-teman," ucap Lily.

"Apa maksudmu, Lily?" tanya Mobil-mobilan Polisi.

"Kita harus bermain bersama-sama. Kalau Penyihir Karat muncul, nggak perlu lari untuk menyelamatkan diri."

"Kamu jangan ngaco, Lily! Itu sangat berbahaya!" ucap Mobil-mobilan Polisi itu dengan nada marah. Nias menceritakan tentang kelemahan Penyihir dan cara mengalahkannya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun