Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menyelamatkan Dunia Mainan

2 Februari 2025   11:25 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:25 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak perempuan dengan boneka kelincinya. Ilustrasi diolah dengan Microsoft Designer 

Di halaman bangunan itu tampaklah mainan yang melaju pelan dan lemah, kondisinya rusak parah. "Sebaiknya kita segera pergi dari sini, Nias," ajak Lily. Dia menarik tangan Nias yang masih terus memerhatikan mainan di sekitar bangunan hitam itu.

"Bangunan itu dihuni Penyihir Karat, Nias."

"Hah? Di bangunan menyeramkan itu tadi?"

"Iya. Penyihir Karat itu berusaha untuk membuat dirinya awet muda dengan cara mengambil aura mainan yang bermain di sekitar bangunan itu."

Nias tak percaya dengan ucapan Lily. Dia merasa hal yang dilakukan Penyihir Karat itu seperti dalam dongeng yang pernah dibacanya.

"Makanya mainan yang pulang dari bangunan itu menjadi rusak. Auranya sudah diambil Penyihir jahat itu," cerita Lily.

"Kenapa Penyihir itu ingin awet muda?"

"Ya biar kelihatan cantik terus, Nias. Teman-temannya pergi dari dunia mainan ini karena merasa tak perlu bersaing sampai mengorbankan sesama teman."

"Terus untuk apa Penyihir itu terus merugikan semua mainan di sini?"

"Untuk menjaga penampilan biar terus memesona," jawab Lily.

"Wah...namanya itu egois. Kita harus bantu mainan-mainan di sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun