Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Libur Pilkada, Bercengkrama Bersama di TPS Pasca Pencoblosan

27 November 2024   20:30 Diperbarui: 27 November 2024   20:35 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunjukkan jari yang sudah dicelupkan dalam tinta pilkada. Dokumentasi Zahrotul Mutoharoh 

Saya layaknya warga negara lain, yang hari ini menggunakan hak pilih dalam pemilihan kepala daerah. Saya sendiri tinggal di kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di saat provinsi lain, pilkada dilaksanakan untuk memilih pasangan cagub dan cawagub, tentu saja saya tidak mendapatkan hak itu karena keistimewaan DIY.

Meski tak ada pemilihan pasangan cagub dan cawagub, tak menghalangi saya, saudara, dan tetangga untuk memilih orang yang akan memimpin Gunungkidul selama lima tahun ke depan. 

TPS saya berpusat di Balai Padukuhan (Dusun) Branjang, tepatnya TPS 006 Kelurahan Ngawis. Pada TPS ini, selain warga padukuhan Branjang, juga diperuntukkan bagi warga padukuhan Ganang dan sebagian warga Ngelo II, mengingat daftar pemilih di ketiga padukuhan memang tidak terlalu banyak. Total daftar pemilih di TPS, dari tiga padukuhan ada 354 orang, meliputi 162 pemilih laki-laki dan 192 pemilih wanita.

Khusus untuk warga padukuhan Branjang dan sebagian warga padukuhan Ngelo II dijadwalkan mulai pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Sedangkan warga Ganang mulai pukul 07.00 sampai 10.00 WIB.

Saya yang semula mau berangkat mruput atau pagi, akhirnya berangkat sesuai dengan jadwal. Saya memang tak membaca undangan karena yang menerima dan menyimpan adalah suami saya.

Setelah pukul 10.00, muncul notifikasi pada grup warga padukuhan yang mempersilakan para warga Branjang untuk segera mencoblos surat suara. Akhirnya saya ke Balai Padukuhan untuk menggunakan hak pilih saya, dengan harapan pasangan cabup-cawabup pilihan saya yang nantinya akan dilantik menjadi Gunungkidul 1 dan 2 atau Bupati dan Wakil Bupati.

Tak butuh waktu lama untuk mengantri karena saat pergantian waktu pemilihan dari padukuhan Ganang ke padukuhan Branjang dan Ngelo II, belum banyak yang hadir. Dengan menyerahkan undangan dan menunjukkan KTP, saya langsung menandatangani form daftar pemilih dan diberi surat suara. 

"HP-nya dititipkan sini dulu, Bu," ucap salah satu petugas pemungutan suara. Saya turuti arahan itu dan langsung ke bilik suara. Dengan mantap, saya mencoblos surat suara, entah bagaimana hasilnya.

Setelah mencoblos surat suara dan mencelupkan jari kelingking ke tinta, saya dan warga lain berfoto ria di spot foto yang disediakan oleh panitia. Eh, ada juga "bingkisan" berupa makanan ringan dari salah seorang warga yang dititipkan kepada panitia pemungutan suara. 

"Bingkisan" makanan ringan dalam pilkada 2024. Dokumentasi pribadi 

Berfoto di spot yang disediakan di TPS. Dokumentasi Zahrotul Mutoharoh 
Berfoto di spot yang disediakan di TPS. Dokumentasi Zahrotul Mutoharoh 

Karena masih sepi dan memanfaatkan waktu luang atau libur Pilkada, maka saya dan saudara kembar saya berinisiatif untuk duduk di area TPS dulu. Hingga akhirnya banyak warga yang berdatangan, yang juga duduk-duduk di area TPS setelah mencoblos surat suara.

Bincang-bincang ringan tentang pekerjaan, bahkan tentang cabup-cawabup juga kami perbincangkan. Tak terasa perut keroncongan. Kami bingung mau jajan di mana. Bayangan kami, di area TPS ada warga yang berjualan karena panitia memang sudah woro-woro atau mengumumkan bahwa warga boleh berjualan di area TPS. Nyatanya tak ada yang berjualan.

"Ini ada Mbak Berta yang bisa delivery order," begitu ucap salah satu di antara kami yang masih bertahan di TPS. Alhasil, kami memesan batagor 10 porsi dan es teh untuk menolong lambung yang sudah minta untuk diisi.

Bincang-bincang masih kami lanjutkan. Setelah tiga puluh menitan, pesanan batagor dan es teh diantar ke area TPS. Tanpa menunggu waktu lama, kami menikmati batagor dan es teh produk warga Ngelo II itu, kebetulan sudah waktunya rolasan atau makan siang. 

Petugas pemungutan suara yang masih sibuk dengan warga yang mau mencoblos, ada yang mendekati kami. Diulurkanlah satu porsi batagor.

"Biar kami makan bareng-bareng," ucap petugas itu.

Batagor dan es teh yang disantap bersama di TPS. Dokumentasi Zahrotul Mutoharoh 
Batagor dan es teh yang disantap bersama di TPS. Dokumentasi Zahrotul Mutoharoh 

Kebersamaan masih berlanjut hingga penghitungan suara yang dimulai pukul 13.30. Suasana TPS tetap ramai karena warga penasaran dengan perolehan suara dari tiga pasangan cabup-cawabup Gunungkidul. Untuk TPS kami suara mayoritas diraih sudah diketahui pada pukul 14.30an. Mengenai hasil final, tentu kami masih menunggu pengumuman dari KPU kabupaten Gunungkidul.

Semoga saja pemimpin yang terpilih sebagai Gunungkidul 1 dan 2 amanah dan membawa Gunungkidul yang lebih baik dan maju.

___

Branjang, 27 November 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun