Karena masih sepi dan memanfaatkan waktu luang atau libur Pilkada, maka saya dan saudara kembar saya berinisiatif untuk duduk di area TPS dulu. Hingga akhirnya banyak warga yang berdatangan, yang juga duduk-duduk di area TPS setelah mencoblos surat suara.
Bincang-bincang ringan tentang pekerjaan, bahkan tentang cabup-cawabup juga kami perbincangkan. Tak terasa perut keroncongan. Kami bingung mau jajan di mana. Bayangan kami, di area TPS ada warga yang berjualan karena panitia memang sudah woro-woro atau mengumumkan bahwa warga boleh berjualan di area TPS. Nyatanya tak ada yang berjualan.
"Ini ada Mbak Berta yang bisa delivery order," begitu ucap salah satu di antara kami yang masih bertahan di TPS. Alhasil, kami memesan batagor 10 porsi dan es teh untuk menolong lambung yang sudah minta untuk diisi.
Bincang-bincang masih kami lanjutkan. Setelah tiga puluh menitan, pesanan batagor dan es teh diantar ke area TPS. Tanpa menunggu waktu lama, kami menikmati batagor dan es teh produk warga Ngelo II itu, kebetulan sudah waktunya rolasan atau makan siang.Â
Petugas pemungutan suara yang masih sibuk dengan warga yang mau mencoblos, ada yang mendekati kami. Diulurkanlah satu porsi batagor.
"Biar kami makan bareng-bareng," ucap petugas itu.
Kebersamaan masih berlanjut hingga penghitungan suara yang dimulai pukul 13.30. Suasana TPS tetap ramai karena warga penasaran dengan perolehan suara dari tiga pasangan cabup-cawabup Gunungkidul. Untuk TPS kami suara mayoritas diraih sudah diketahui pada pukul 14.30an. Mengenai hasil final, tentu kami masih menunggu pengumuman dari KPU kabupaten Gunungkidul.
Semoga saja pemimpin yang terpilih sebagai Gunungkidul 1 dan 2 amanah dan membawa Gunungkidul yang lebih baik dan maju.
___