Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berpisah dengan Bu Elang

2 November 2024   06:15 Diperbarui: 2 November 2024   06:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku nggak mau sekolah, Bu! Huhuuuu," ucap Pipit kepada ibunya. Dia menangis sesenggukan.

"Lho, kamu sekolah itu biar jadi anak pinter, Pit," jawab Ibu dengan suara lembut.

"Aku mau belajar sama Ibu saja. Ya, Bu!"

Pipit menatap ibunya penuh harap. Namun sayangnya, bukan anggukan yang dilihat Pipit. Pipit melihat ibunya menggelengkan kepalanya.

"Aku kan ingin selalu bersama Ibu," gerutu Pipit. Dia mulai menghapus air mata.

Ibu mendekati Pipit.

"Ibu juga begitu, Pipit. Pingin sama kamu terus. Tapi Ibu khawatir kalau kamu nggak sekolah, kamu jadi olok-olok temanmu."

Pipit memang seekor burung yang sering diolok-olok teman-temannya. Dia selalu menangis kalau sudah dikeroyok temannya. Memang tidak dipukuli. Tetapi diolok-olok mereka itu sudah membuat Pipit sedih, marah dan tidak terima. Namun dia tak berani untuk melawan.

"Jadi, aku harus sekolah biar nggak diolok-olok teman?"

Ibu mengangguk. Anak bodoh jelas akan terlihat aneh bagi teman-teman Pipit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun