"Hah? Baca kalian?"
Kiko menatap tak percaya. Dia merasa kalau syaratnya sulit. Membaca tiga buku tebal demi keluar dari perpustakaan kuno dan sedikit mistis.
"Kalau kamu mau sih!" ucap Buku Sejarah Terbentuknya Bumi.
Buru-buru Kiko menyetujui syarat dari tiga teman barunya itu.
***
Kiko tampak membuka-buka lembaran Buku Kancil dan Ketimun. Ternyata buku tua itu berisi tulisan dan gambar yang lucu. Kiko jadi tahu, kalau zaman kuno itu ternyata sudah ada buku bergambar. Tidak hanya saat ini.
Isi ceritanya tidak jauh dari kisah Kancil yang mencuri ketimun Pak Tani, seperti yang dia didongengi Ibu atau Ayahnya jelang tidur.
"Oh, jadi ini buku yang dibaca Ibu sama Ayah dulu," ucap Kiko pelan.
"Iya, Kiko. Dulu orang tuamu dan teman-temannya sering ke sini. Membaca aku dan teman-temanku. Ramai deh," cerita Buku Kancil dan Ketimun.
"Pantas saja ceritanya sama yang kudengar kalau Ibu atau Ayah mendongeng," ucap Kiko, sedikit tertawa.
Dia beralih ke Buku Sejarah Terbentuknya Bumi. Lagi-lagi, buku itu bergambar dan ada keterangannya. Kalau zaman sekarang, mirip dengan Ensiklopedia Bumi.Â