Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kotak Cinta untuk Bu Raya

5 Oktober 2024   18:47 Diperbarui: 5 Oktober 2024   20:38 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: image creator from Microsoft Designer

Hari Senin tiba. Setelah upacara bendera, siswa kelas III langsung masuk kelas. Kotak Cinta untuk Bu Raya sudah dibawa Danish. Karya Nirmala, Danish, Ayra, Callista dan Alica sudah dimasukkan ke kotak itu.

Sementara teman-teman lainnya yang rumahnya jauh, baru tahu rencana kejutan untuk Bu Raya, akhirnya membuat kartu ucapan sederhana. Kartu itu dibuat dengan warna yang menarik dan gambar yang lucu. Setelah jadi, kartu-kartu ucapan tadi juga dimasukkan ke dalam kotak yang sudah disiapkan.

Kotak itu diletakkan di bagian belakang kelas. Rencananya mereka akan bersandiwara kalau ada barang tajam di kotak yang tiba-tiba berada di dalam kelas. Kotak itu ditutup dengan taplak warna hijau.

***

Bu Raya masuk kelas dan mau mulai pelajaran. Namun belum sampai dimulai, Puspa yang sangat pendiam tiba-tiba ketakutan. Kebetulan Puspa duduk di dekat kotak tadi.

"Bu Raya, ada benda tajam di kotak itu," ucap Puspa, melaporkan kalau tadi melihat benda tajam di kotak yang ditutup taplak.

"Kok ada benda tajam. Siapa yang bawa?" tanya Bu Raya sedikit khawatir.

"Nggak tahu, Bu Raya. Tadi pas mau upacara saja belum ada," terang Puspa.

Bu Raya terlihat khawatir dan berjalan menuju bagian belakang kelas. Beliau melihat kotak yang cukup besar dan ditutup taplak meja.

"Nanti Ibu cek CCTV. Semoga bisa ketahuan, siapa yang memasukkan benda berbahaya di kelas kita, anak-anak."

"Ya, Bu Raya," ucap siswa kelas III serempak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun