"Sebenarnya Ibu juga kangen dengan Semar dan adik-adiknya, Muti-Mutmut. Tapi, Ibu khawatir kalau kalian tidak bisa pulang ke rumah lagi," terang Ibu.
"Ibu sudah kehilangan Semar dan adik-adiknya. Ibu nggak mau kehilangan kalian, nak."
Muti dan Mutmut memahami perasaan ibunya. Tetapi mereka ingin bertemu dengan Semar dan adik-adiknya, lalu mengajak pulang.
"Kalau mereka pulang kan bisa main dan belajar bareng lagi, Bu," ucap Mutmut.
"Tapi kalian masih terlalu kecil untuk mencari teman di tempat yang asing, nak. Sementara, Ibu nggak bisa menyertai kalian."
Ibu terdiam.
"Bagaimana kalau kita mencari bareng-bareng. Tetapi menunggu waktu Ibu luang dulu ya, nak," ucap Ibu.
"Nggak mau, Bu! Kami ingin segera mencari Semar dan adik-adiknya!" seru Muti.
"Iya, Bu. Insyaallah kami bisa menjaga diri dan punya ide untuk kami biar bisa pulang ke rumah lagi," Mutmut berusaha merayu Ibu agar diizinkan mencari teman-temannya itu.
Lalu Mutmut menceritakan kalau di sekolah sering diajak mencari jejak dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
"Kakak Pembina mengajari caranya biar tidak tersesat, Bu! Nanti aku ajak Muti untuk meninggalkan barang-barang yang menjadi tanda, mana jalan yang telah kami lewati. Dengan tanda itu, kami akan mudah untuk pulang".