Kedua, ketika sudah memasrahkan anak ke pondok pesantren maka harus ikhlas. Ikhlas di sini dalam artian rela hati jika ada teguran atau malah hukuman dari ustadz-ustadzah ketika anak melakukan pelanggaran.Â
Dengan teguran atau hukuman yang diterima anak ketika melanggar aturan, maka anak akan lebih berhati-hati dan jera untuk melakukan kesalahan yang sama. Dia akan belajar sebab akibat dan kelak akan ada kesadaran sendiri jika segala sesuatu itu ada resiko yang dihadapi.
Ketiga, tawakal atau pasrah kepada Allah. Ketika menitipkan anak ke semua pengasuh pondok maka orang tua perlu pasrah dan tidak berpikir yang bukan menjadi tugas Allah. Pasrah bahwa ada pengawasan yang lebih dari pengasuh pondok yaitu pengawasan dari Sang Pencipta. Hal ini akan membuat hati orang tua menjadi lebih tenang dan meluaskan hati atau bersabar ketika berjauhan dengan buah hati.
Orang tua percaya kalau anak akan maksimal belajar apapun di pondok dengan bimbingan pengasuh pondok dan pengawasan dari Sang Pencipta.
Keempat, selalu berikhtiar dan berdoa. Orang tua harus sadar kalau anak di pondok akan berusaha untuk belajar semaksimal mungkin. Belajar agama dan belajar ilmu pengetahuan umum layaknya siswa lain di sekolah negeri atau swasta lainnya.Â
Selain itu orang tua harus ingat untuk tenang dalam mengais rezeki. Ketika meniatkan diri untuk menyekolahkan anak di pondok pesantren, sudah pasti akan diberikan kemudahan oleh Allah dalam mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga, termasuk menyekolahkan anak di pondok pesantren.
Terakhir, sebagai orang tua harus benar-benar percayakan anak kepada pondok pesantren dalam hal pendidikan agama, ilmu umum, akhlak selama itu terbaik untuk anak.Â
Hal berkaitan dengan rasa ikhlas ketika menitipkan anak ke pondok, pada poin kedua. Pengasuh pondok adalah pengganti orang tua selama anak berada di lingkungan pondok. Biarkan mereka melakukan peran sebagaimana orang tua memperlakukan anak ketika di rumah. Ada kalanya marah, menasehati, memuji dan sebagainya.
Mereka akan tetap diajak belajar dan melakukan kegiatan bermanfaat dan menyenangkan seperti upacara bendera, study wisata, bakti sosial, jalan sehat. Jadi mereka akan mendapatkan asupan yang imbang untuk jasmani rohaninya.
Dengan bekal lima hal tadi, insyaallah orang tua akan lebih tenang berjauhan dengan anak yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Meski harus memendam rasa rindu luar biasa dengan anak. Kalau orang tua tenang, anak akan dimudahkan dalam belajar.Â