Kenangan lama yang sudah terlupakan dari memorimu. Kututup album dan kuletakkan pada lemari bufet yang sudah antik.
Sejenak aku tertegun. Di depanku kau berdiri mengenakan jas. Jas itu terlihat kecil di tubuhmu yang mulai tambun.Â
"Bagaimana, apa aku masih seperti zaman menikahimu?"
Senyummu mengembang. Aku tertawa kecil.Â
"Ini untukmu."
Kau serahkan kotak berpita warna merah hati. Kuterima dengan ragu-ragu.
"Bukalah!"
Aku mengangguk. Kubuka kotak itu. Kulihat ada kebaya putih yang sangat kukenal. Kebaya itu dulu melekat di tubuhku saat kau nikahi.
"Kamu kenakan!"
Aku kembali mengangguk sembari menyentuh kebayaku.
"Kalau kebayamu itu pasti masih pas. Punya anak tiga tapi kamu nggak berubah. Nggak tambah gendut."