Menurut sebuah hadits, tanda bagusnya keislaman seseorang dapat dilihat ketika ia meninggalkan apa yang tak berguna baginya. Segala tindakan tanduknya selalu hati-hati dan selalu berpegang pada norma yang berlaku. Waktu yang ada dipergunakan secara maksimal untuk berdzikir dan bertafakur.
Ketika urusan dunia yang telah selesai maka harus dimanfaatkan untuk beribadah dan berharap hanya kepada Allah SWT.
Ibadah shalat yang dilakukan memerhatikan saat bersuci, dalam pelaksanaan dan setelah shalat. Ketika akan mendirikan shalat, wudhu wajib dilakukan secara sempurna.Â
Ketika melaksanakan shalat sendiri harus sesuai rukun shalat, mulai dari berdiri tegak menghadap kiblat dan niat, takbiratul ihram sambil melafalkan Allahuakbar. Dilanjutkan bersedekah dengan meletakkan tangan kiri dan ditutup dengan tangan kanan. Saat bersedekap, baca doa iftitah, taawudz, basmalah, QS Al Fatihah dilanjut aamiin dan membaca surat-surat dalam Alquran.
Setelah bersedekap, maka dilanjutkan dengan ruku', dan berdiri i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam.
Setelah mendirikan shalat, maka dilanjutkan dengan berdoa. Hal yang tak boleh dilupakan adalah mendoakan orangtua sebagai bentuk bakti seorang anak kepada orangtuanya. Hal ini bisa ditujukan kepada orangtua baik masih hidup maupun meninggal.
Sikap lain yang bisa menunjukkan bakti seorang anak kepada orangtua yang sudah meninggal adalah bersilaturahmi kepada kerabat atau saudara maupun temannya, melunasi kewajiban dan menjaga nama baik orangtua.
Sedangkan ketika orangtua masih ada, maka kita bisa berbakti kepada orangtua dengan cara berkata yang baik. Jangan mengucapkan "ah" atau ucapan yang menyakiti hati orang tua. Selain itu bertawadhu kepada orangtua, menyayangi dan menghormati mereka.
___
Branjang, 11 Ramadan 1445 H/21 Maret 2024