"Ramadan adalah satu di antara pintu rahmat yang terbuka lebar sebagai kesempatan pembersihan jiwa." - Ahmad Rehabi
Memasuki hari kedua Ramadan, masih terus belajar agama sebagai bekal kehidupan, tak hanya kehidupan dunia tetapi juga kehidupan di akhirat.
Ibadah yang dijalankan setiap muslim memiliki prinsip yang harus dipegang teguh. Pertama tauhidul ibadah. Prinsip utamanya bahwa ibadah adalah sebagai upaya untuk memurnikan ibadah, hanya menyembah Allah semata, sesuai QS Al Fatihah ayat ke-5. Pada ayat tersebut mengandung makna bahwa hanya Allah yang disembah dan menjadi tempat memohon pertolongan.
Kedua, ibadah harus dilakukan secara ikhlas. Artinya manusia dalam beribadah bukan untuk dilihat (riya') atau didengar (sum'ah) orang lain. Dia hanya mengharap ridho Allah SWT.Â
Ketiga, dalam beribadah tidak boleh menyekutukan Allah SWT. Prinsip ini serangkaian dengan prinsip sebelumnya ketika beribadah harus benar-benar ikhlas. Tanpa ada niat untuk riya' atau sum'ah.Â
Menyekutukan Allah merupakan dosa terbesar. Allah tidak akan mengampuni jika manusia tidak taubatan nasuha. Untuk itu, perlu kehati-hatian dalam beribadah, karena manusia kadang berpikir bagaimana pandangan orang lain terhadapnya.Â
Keempat, ibadah harus sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah SAW, sesuai firman Allah dalam QS Al Kahfi ayat 110. Dari ayat ini maka hikmahnya bahwa manusia dilarang mempersekutukan Allah dalam beribadah.Â
Kelima, dalam beribadah dilakukan secara terus menerus, sekalipun sedikit. Ibadah harus rutin dilaksanakan dan didirikan orang-orang yang beriman. Segala hal yang dilaksanakan secara konsisten maka akan berdampak positif bagi si pelakunya.Â
Keenam, selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah. Kesungguhan dan kekhusyukan memang bukan hal yang mudah. Namun ikhtiar untuk menjalankan merupakan hal yang sangat mungkin. Manusia harus berusaha dan optimis menjadi insan yang baik.
Ketujuh, berdoa kepada Allah agar amal ibadahnya diterima. Hal ini perlu disadari. Sekelas sahabat nabi yang terjamin masuk surga saja masih banyak berdoa agar dosanya diampuni, maka kita sebagai pengikut nabi di akhir zaman, harus lebih sadar bahwa terlalu banyak dosa. Maka untuk meringankan dosa, perlu beribadah dan berdoa seyakin-yakinnya kepada Sang Khaliq.