Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Amankah Satuan Pendidikan di Indonesia?

31 Januari 2024   08:42 Diperbarui: 31 Januari 2024   08:44 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kupastuntas.co

Apabila peserta didik mengonsumsi narkoba maka akan berdampak buruk seperti perubahan sikap pada peserta didik seperti tingkah laku dan kepribadian; emosi tak terkontrol, perilaku menyimpang, turunnya prestasi dan kedisiplinan, pergaulan bebas, kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh, dan gangguan mental. 

Fakta menyebutkan bahwa pada usia sekolah, ada kerentanan untuk penggunaan narkoba. Berdasar Laporan Indonesia Drugs Report tahun 2022, tercatat sebanyak 1,87% adalah orang yang berusia antara 15-24 tahun. 

Sebagai guru tentu tidak menginginkan angka kerentanan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berawal dari ketidaknyamanan belajar di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat bisa mendorong remaja menjadi pribadi adiksi. 

Apa itu pribadi adiksi? Adiksi merupakan ketergantungan psikologis atau kecanduan pada suatu zat ningga tidak bisa memiliki kendali terhadap diri sendiri. 

Tahap seseorang bisa terjerat pada zat tersebut memang bertahap, mulai dari tahap awal, tahap memakai dan tahap ketergantungan. Pada tahap awal, remaja hanya mencoba-coba. Kemudian jika ada kesempatan bisa masuk ke tahap memakai, di mana dia mengonsumsi zat tersebut dengan dosis dan sering dilakukan. 

Sedang tahap ketergantungan, pemakai atau pengguna tentu sudah sangat sulit untuk lepas dari zat tersebut. Pada tahapan ini si pengguna bisa melakukan hal-hal yang membahayakan sampai kematian.

Lalu kenapa bisa muncul kerentanan itu? Setidaknya ada tiga faktor yang memunculkan kerentanan terhadap penggunaan narkoba.

Pertama lingkungan keluarga. Jika orang tua menggunakan zat terlarang maka bisa menurun ke anak keturunannya. Karenanya sebagai orang tua harus benar hati-hati agar tidak menggunakan zat tersebut demi buah hati. Bagaimana pun masa depan buah hati sangat panjang. Jangan sampai masa depan mereka hancur.

Kedua faktor lingkungan. Lingkungan di sini meliputi lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat di mana mereka bersosial. Ada baiknya anak-anak dibekali kesadaran untuk memilih teman yang baik. Bukan berarti membedakan teman.

Ketiga, faktor lainnya. Misalnya kemudahan dalam memeroleh zat haram tersebut. Tentu ini butuh kerjasama dengan pihak yang memiliki kewenangan untuk mencegah peredaran narkoba.

Bahaya narkoba sudah masuk ke lingkungan sekolah. Semua pihak harus bergerak agar tidak merugikan generasi penerus bangsa. Generasi yang bebas dari narkoba akan menciptakan iklim keamanan sekolah. Sebaliknya iklim keamanan sekolah juga bisa mencegah angka pemakai narkoba di sekolah yang notabene peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun