Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fabel | Kambing yang Cerdik

16 Desember 2023   20:41 Diperbarui: 16 Desember 2023   20:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: image creator from Microsoft Designer

Seekor singa terlihat mencari hewan buruan untuk dijadikan santapannya. Sudah beberapa hari Singa tidak makan. Singa itu menengok ke kanan dan ke kiri. Sepintas Singa melihat ekor kambing di balik pepohonan, di dekat sungai.

Pelan-pelan Singa menuju pepohonan itu. Menyadari keberadaan Singa, kambing di balik pohon itu terkejut. Rupanya tempat persembunyiannya bisa ditemukan oleh Singa.

"Kau, Singa. Apa kau mau ikut berteduh di sini?" tanya Kambing.

Singa mengaum.

"Bukan! Aku ke sini mau mencari makanan. Lalu kulihat kau di sini," ucap Singa.

Kambing menahan rasa takut. Tiba-tiba Kambing punya ide untuk menakut-nakuti Singa.

"Apa kau mau memakanku?"

"Iya."

"Hahaha, kamu ini kalau mau makan mbok ya ajak-ajak aku, Singa!"

Singa kurang paham maksud dari perkataan Kambing.

"Harusnya kita makan bersama. Aku kan juga senang makan daging hewan. Seperti kamu juga," jawab Kambing.

"Bukannya kamu makan daun atau rumput?"

Lagi-lagi Kambing tertawa.

"Kamu nggak percaya kalau aku makan daging buruan juga? Kalau begitu, aku buktikan sekarang saja," kata Kambing penuh percaya diri.

"Maksudmu?"

"Aku mau memakanmu!"

Kambing mulai mendekati dan mengendus ke badan Singa. Selama ini tak ada satupun hewan yang berani melakukan itu kepadanya. Singa jadi takut dan berlari meninggalkan Kambing. Kambing menghela napas panjang dan bersyukur karena lepas dari bahaya.

Sementara Singa masuk ke hutan yang lebih dalam. Di sana Singa bertemu dengan Monyet. Lalu diceritakanlah pengalamannya saat bertemu dengan Kambing. 

Mendengar cerita Singa, Monyet tertawa terbahak-bahak.

"Kau percaya kalau Kambing itu bisa memakanmu?"

Singa mengangguk.

"Kamu itu dibohongi Kambing. Setiap hari dia makan rumput atau daun."

"Tapi..."

"Sudahlah. Kita buktikan saja ucapanku!"

Akhirnya Singa dan Monyet berangkat untuk menemui Kambing tadi.

"Sebentar, Monyet!"

"Ada apa?"

"Begini, untuk menjamin kalau kau tidak bohong, ekormu kuikatkan dengan ekorku ya!"

"Oke!"

Ekor Singa dan Monyet akhirnya diikatkan. Jadi untuk menemui Kambing, Monyet duduk di punggung Singa dengan posisi ekor terikat kuat.

Tak lama, mereka sampai ke tempat Kambing berada.

"Hei, Monyet! Kok baru datang. Kau sudah kutunggu lama. Mana hewan buruan untukku. Bukankah kau menjanjikan sepuluh hewan buruan? Lha mana sembilan hewan lainnya?"

Belum sampai menjawab pertanyaan Kambing, Singa merasa takut. Ternyata Monyet janji akan memberikan hewan buruan kepada Kambing. Singa merasa dibohongi Monyet itu.

Singa berlari kencang, Monyet jadi terjatuh. Sementara ikatan ekor belum dilepas tadi. Monyet jadi terseret di sepanjang jalan. Tubuhnya penuh luka. Karena tak segera diobati, Monyet itu akhirnya mati.

Semenjak saat itu Singa benar-benar tak berani menemui Kambing. Kambing pun bisa hidup aman bersama anak-anaknya.

___

Melikan, 5 Desember 2023

Terinspirasi dari Fabel yang ada dalam relief Candi Jago Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun