Sudah beberapa hari Edo sangat menyukai film horor. Sepulang sekolah, ada saja film yang ditontonnya. Kalau judul film-nya sudah tak ada lagi yang baru, akan diulangnya dari film-film yang pernah ditontonnya.
"Kamu jangan terlalu sering menonton film horor, Do!" Ibu mengingatkan Edo.
"Ah, Ibu. Nonton film horor itu seru!"
Ibu geleng-geleng kepala saat mendengar ucapan Edo itu. Nasihat darinya tak mempan. Ibu sebenarnya juga sudah meminta bantuan Bu Nika, guru Edo, untuk menasehatinya. Ternyata tetap saja tak digubris.
**
Malam Jumat Kliwon. Itu yang Edo dengar di hari Kamis sore ini. Dia mendengarnya dari teman-teman kalau malam Jumat Kliwon itu malam yang menakutkan. Kalau ada orang meninggal di hari Jumat Kliwon pasti kuburannya ditunggui oleh keluarganya.
"Biar nggak jadi hantu," ucap Manto, menjawab pertanyaanku, kenapa kuburannya harus ditunggui.
Rupanya percakapan tadi sore masih diingat Edo. Dia menjadi agak merinding, apalagi selepas Maghrib tadi dia menonton film horor lagi.Â
Edo jadi sulit tidur. Sementara jam di dinding kamar menunjukkan pukul 23.23. Malam semakin sunyi. Suara jangkrik terdengar tak seperti biasa. Seperti suara yang ada dalam film horor tadi.
***