Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan Penyu Hijau

28 Oktober 2023   09:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   09:53 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya sih, Hijau. Angin juga kencang," ucap Komodo.

"Kejadian seperti itu masih akan lebih parah beberapa hari nanti. Makanya kalian kalau bermain tolong yang jauh dari pantai ya. Kumohon!" 

"Lalu kami harus main di mana, Hijau? Tempat ini sangat nyaman untuk kami bermain," kata Monyet.

Penyu Hijau mengamati sekitar pulau. Dan di sisi barat pantai terlihat dataran yang lebih tinggi.

"Coba kalian ke sana!" ucap Hijau sambil menunjuk daerah yang dimaksud.

Setelah Hijau menyampaikan maksudnya, dia segera menuju ke laut lagi. Dia tak bisa berlama-lama di daratan. 

Biasanya memang Hijau dan teman-temannya ke daratan sampai kembali lagi ke laut hanya dalam waktu tiga jam. Waktu tiga jam itu sudah digunakan untuk mengeduk pasir, bertelur dan menimbun telur-telurnya.

Sekali bertelur, Penyu Hijau bisa mengeluarkan sampai ratusan telur. Namun ketika telur itu menetas, tidak semua anak Penyu Hijau bisa sampai ke laut. Itu karena anak-anak penyu menjadi sasaran atau diburu oleh burung dan hewan lainnya saat berjalan menuju pantai.

***

Begitu Penyu Hijau sampai pantai dan berenang di laut lepas, beberapa hewan berjalan menuju dataran yang lebih tinggi. Sesuai nasehat dari Penyu Hijau.

Ular menertawakan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun