Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apa yang Saya Lakukan dan Dapatkan dari Kompasiana?

22 Oktober 2023   07:12 Diperbarui: 22 Oktober 2023   07:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot profil di Kompasiana. Dokpri 

Lalu ada event yang diselenggarakan oleh Bu Lilik Fatimah Azzahra. Event-nya menulis cerpen dengan inspirasi lagu-lagu yang didengar. Di saat para Kompasianer menulis haru biru cinta, saya paling beda. Menulis cernak! Judulnya Semut-semut Nakal. 

Baca Semut-semut Nakal

Terakhir event menulis cerita anak bertema puasa dan lebaran yang diselenggarakan oleh KomPak'O. Dari event ini, Alhamdulillah dua naskah cernak lolos dan terbit dalam buku berjudul Kejutan Terindah di Hari Kemenangan.

Bergabung ke Projek Puisi Berbalas

Dengan bergabung di Kompasiana, saya bisa belajar banyak dari Kompasianer lainnya baik melalui tulisan mereka, diskusi-diskusi dengan Kompasianer lewat WhatsApp Group maupun japrian.

Sejauh ini, saya masih bergabung dengan WAG KPB dan Pulpen. Mengenai masuknya saya ke KPB sendiri, bisa terbilang nekad. 

Dulunya saya sering berkomunikasi dengan mbak Anis Hidayatie, ketika masih menulis di platform lain. Kalau tak keliru, beliau mengajak beberapa Kompasianer untuk membuat projek puisi berbalas. Akhirnya WhatsApp Group Project Puisi Berbalas (PPB) dibentuk. 

Konsep buku itu terbilang unik dan menurut senior, buku seperti itu baru satu dan digagas oleh mbak Anis. Puisi-puisi dengan ragam tema, bisa dibalas dengan tulisan para Kompasianer lainnya. Jumlah penulisnya ada 26. 

Dalam perkembangannya, WAG PPB lebih berwarna dan berubah menjadi WAG KPB, menyesuaikan nama komunitas resminya. Jumlah penulis yang tergabung di grup lebih banyak. 

Saya kurang mengikuti grup ketika mbak Anis dan teman-teman (yang kini menjadi admin KPB) berjuang di Jakarta untuk mendaftarkan komunitas ini. Pasalnya, ketika mereka berembug, bertepatan dengan berpulangnya ibu saya. 

Kalau saya amati, dari anggota awal, ya tinggal beberapa saja yang aktif di grup maupun Kompasiana. Saya pribadi sangat senang karena dengan banyaknya Kompasianer yang bergabung di KPB, warna grup seperti semboyan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun