Pengalaman menjadi duta mengarang semasa Sekolah Dasar ternyata mengantarkanku ketercapaianku dalam dunia literasi saat ini. Meski menulis sempat terhenti ketika duduk di bangku SMP, namun berlanjut Kembali di SMA. Banyak cerpen yang tercipta dengan modal inspirasi lagu-lagu dan artis favorit. Hingga akhirnya aku mengenal dunia blog.
Dengan leluasa aku menuliskan berbagai ide yang ada dalam kepala. Mulai dari cerpen bergenre roman, cerita untuk anak, kabar-kabar viral kuunggah di blog. Dari blog ini aku bisa belajar menulis lebih baik. Bahkan dari adsense pun lumayan juga pendapatanku. Bisa buat memborong kerupuk! Hahaha...
Hal terpenting, beberapa buku telah kuterbitkan. Bukan untuk menjadi terkenal ketika aku membukukan tulisan. Terkenal bukan tujuan utama! Kebermanfaatan tulisan itulah yang aku inginkan. Jadi, jangan kau tebak aku ini siapa. Biasanya aku menuliskan nama pena. Biarlah pembaca mengenalku bukan karena fisikku, tapi biar mereka mengenal karena karya-karyaku.
***
"Bu, buku yang kubeli kemarin bagus lho!" cerita si sulung yang memang hobi membeli dan membaca buku. Biasanya dari hasil membacanya, dia akan menuangkan dalam tulisan. Tulisan itu digoreskan pada buku tulis. Belum diketik.
Kubiarkan si sulung berimajinasi, mengembangkan cerita yang telah dibacanya dengan bebas. Aku tersenyum saat membaca karyanya. Bagaimana tidak, dia menulis cerita bersambung dengan nama tokoh yang dicampur-campur antara tokoh kartun atau nama-nama di sekitarnya. Sampai sekarang sudah ada lima buku tulis yang penuh dengan tulisan tangan si sulung.
"Buku apa yang kamu beli, nak?" tanyaku.
Si sulung menunjukkan buku yang dibelinya. Tampaklah sebuah buku yang cover-nya tak asing di mataku. Pada cover buku itu tercantum nama penaku.
Branjang, 8 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H