Gerimis mengiringi kepergianmu. Kami tak menyangka kalau kau akan pergi secepat itu.Â
Tak ada kabar berita yang kami dengar sebelumnya tentang kesehatanmu. Aku mengetahui sakitmu saat mengomentari status mas sepupuku. Kebetulan mas sepupuku adalah mas iparmu.
"Kamu nggak jenguk Katrin?"Â
Katrin adalah nama sapaan kesayangan dari kami untukmu.Â
Di tengah rasa kaget, aku menanyakan perihal sakitmu.Â
"Kabarnya belum lama ini stroke ringan. Terus kanker usus sama diabetes," begitu terang mas sepupu.
Begitu mendengar cerita itu, aku langsung mengajak saudara-saudara untuk menjengukmu. Sayangnya mereka belum bisa menjengukmu. Mereka hanya titip salam dan doa karena kesibukan dan kondisi kesehatan yang kurang fit.
Akhirnya aku mengajak suami untuk mengantarkanku ke rumah mas sepupu, di mana kau tinggal beberapa bulan ini. Ada dorongan kuat untuk segera menjengukmu.
Tak kuasa aku melihatmu begitu beda. Kau bukan Katrin yang kukenal. Tubuhmu semakin kurus. Wajahmu cekung, hanya bisa mengubah posisi tidur ke samping kanan atau kiri. Untuk berkomunikasi sudah sulit.Â
**