Selamat malam, diriku!
Jelang tidurmu, aku mengajakmu bersyukur kepada Ilahi yang telah memberikan waktu kepada kita untuk melalui hari ini. Hari yang melelahkan. Dengan rutinitas yang lebih berat, meski hari ini libur.
Esok hari, Senin, kuharap kamu bisa lebih maksimal dalam berkarya. Sabar ya kalau ada sesuatu hal yang membuatmu kesal. Dengan sabarmu, kamu akan belajar lebih bijak.
Yakinlah, setiap hari akan selalu ada pembelajaran untukmu. Belajar untuk kuat di balik rasa takut dan cemasmu. Belajar kuat demi kamu, anak dan suamimu.
Ingat, diriku! Kamu boleh menyayangi anak dan suamimu,tetapi jangan lupa menyayangi dirimu sendiri. Sesekali bawa dan ajak dirimu untuk menikmati hidup dengan rileks.
Kamu perlu mengasihi diri sendiri. Bukan mengasihani lho ya! Kalau bukan kamu yang mengasihi dirimu, lalu siapa yang akan melakukannya?
Coba kamu pikir sejenak. Apakah kamu merasa tak disayangi, bahkan oleh pasanganmu? Kuyakin kamu terkadang merasakan itu.
Pasanganmu tahunya apa-apa tergantung kepadamu. Dalihnya, "kan kamu isteriku," begitu kan ucapan suamimu?
Suamimu pasti kurang peka. Kurang sadar kalau kamu juga membutuhkannya. Untuk berbagi cerita akan ulah anak-anak kalian. Iya kan?
Suamimu malah lebih sibuk dengan HPnya. Nge-game. Tak ingat waktu. Sampai tengah malam suamimu asyik dengan dunianya. Sampai-sampai dia sering minta dikeroki akibat masuk angin.Â