Belajar adalah proses mandiri yang harus dilalui anak, termasuk anak saya sendiri. Kalau anak kesulitan dalam langkah menghitung, saya ingatkan kembali caranya. Selebihnya saya berharap anak akan terus mengingat proses belajarnya.
Dengan cara demikian, anak tidak terbiasa bergantung kepada ibunya. Saya membiasakan cara itu seperti saat mendidik si sulung.
Saya memberikan pengertian kepada anak bahwa guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah kan hanya sesekali, bukan berarti saat tidak diberi PR terus tidak belajar.Â
Belajar harus dilakukan setiap hari, meski cuma sebentar. Paling tidak, anak akan mengingat materi pelajaran yang dipelajari di sekolah. Layaknya menabung uang. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Ilmu juga seperti itu. Diperoleh dengan sedikit materi, seiring bertambahnya waktu ilmu juga semakin bertambah.
Untuk materi pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPAS dan SBdP bisa dipelajari tak hanya melalui buku atau guru dan orangtua. Saat memegang HP ---paling lama 3 jam, terkadang hanya saya beri waktu 1-2 jam--- anak harus membuka e-book atau video pembelajaran dan pengetahuan agama.
Istilahnya, sambil menyelam minum air dan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia saat memegang HP.
Branjang, 30 Oktober 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI