Ingin kutanyakan keberadaanmu, tetapi sungguh aku malu. Jadi aku hanya bisa menunggu kisahmu dari adik kesayanganmu itu. Namun sampai acara reuni berakhir, Shinta tak bercerita tentangmu.
Aku segera berpamitan dengan Shinta dan teman-teman lainnya. Aku beranjak dari Gedung Olahraga kampus, tempat kami menyelenggarakan acara reuni. Saat kuliah, gedung itu belum berdiri. Baru dibuat pondasinya. Ternyata Gedung Olahraga kampus kami sangat megah.
"Tunggu dulu, Cahya!" Suara adikmu terdengar keras di antara suara riuh rendah di gedung olahraga kampus.
***
Tak kusangka adikmu yang manis itu membawaku untuk menemuimu. Namun kubertanya-tanya dalam hati, kenapa adikmu tak mengajak ke rumah keluargamu.
Harus kukuatkan hati untuk menemukan jawaban. Hingga kulihat hal yang tak kuduga sebelumnya. Ya, aku bertemu tak dengan ragamu, hanya gundukan tanah yang meneduhkan ragamu yang ternyata selama ini sakit.
Perlahan rintik hujan membasahi tempat istirahatmu. Bersama hujan kusimpan rindu padamu.
Branjang, 30 September 2022