Kenapa aku tak menulis? Tentangmu? Ah jangankan tentangmu, tentangku saja rasanya belum mampu. Tak tahu, apa yang kan kutuliskan, sekalipun liku hidupku tak jauh beda dengan kisah sinema elektronik yang rumit bak benang tak beratur.
"Tuliskan saja kisah itu!" Sebuah saran darimu. Alasanmu, semua kan mengalir, tak perlu memusingkan alur cerita, babak demi babak.Â
Iya. Memang bisa saja begitu. Namun, aku tak mau menulis kisah pilu yang ingin kulupa. Pahitnya masih terasa, kenapa musti aku ulang dengan menuliskannya?
"Ayolah, tulis saja!" Paksamu. Kau tak merasakan beban hidupku. Tetapi, baiklah... Kan kutulis harapanku, juga doaku saja yang kutitipkan pada ba'da ibadah lima waktuku. Tulisan yang kukira itu bakal indah, daripada menuliskan hal sulit yang sudah kulalui dengan susah payah.
Branjang, 17 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H