Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi: Pengalaman Berkesan Ketika Mendapatkan Pertanyaan Kritis dari Siswa-siswi

10 September 2022   04:54 Diperbarui: 10 September 2022   04:58 11674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para siswa di tingkat SD adalah siswa yang pada perkembangan kognitif, afektif dan psikomotoriknya selalu maju dan berkembang dengan pesat. Ada saja pertanyaan yang muncul saat pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan itu kadang membuat terkejut guru.

Dengan melihat alam saja (saat pembelajaran dilaksanakan di luar kelas) muncul pertanyaan,"Bu guru, kenapa batunya bisa seperti ini?". Siswa itu menunjukkan sungai yang saat musim kemarau terlihat jelas tampaknya batuannya. 

Waktu itu kelas IV, belum ada materi pelajaran tentang jenis batuan. Saat itu siswa-siswi melihat batuan lebar dan berlapis atau batuan sedimen di pinggir sungai. Maka saya jawab secara sekilas kalau batuan itu termasuk batuan sedimen karena batuannya berlapis-lapis. Penyebabnya karena sedimentasi pada batuan-batuan yang dilalui, kemudian menumpuk terus menerus. Arus air membuat batuan itu ada yang lancip, oval, tumpul dan sebagainya. 

Pertanyaan lain yang muncul ketika ada siswa pamit/ izin karena sedang dikhitan. Lalu teman-temannya bertanya, mengapa anak lelaki harus khitanan dan anak perempuan tidak dikhitan? 

Nah, untuk menjelaskan itu saya meminta bantuan guru agama (untuk pendekatan agamanya). Sedangkan dari segi kesehatan, saya jelaskan secara sekilas bahwa khitanan akan lebih menyehatkan anak laki-laki.

Tentu banyak pertanyaan lain yang kadang membuat saya terkejut. Tak menduga kalau siswa sangat kritis terhadap lingkungannya. Atau bahkan kadang ada siswa yang mengajukan pertanyaan dengan tujuan memastikan dugaan mereka benar atau tidak. Tak jarang pula mereka mengetes gurunya karena mereka sebenarnya sudah tahu jawabannya.

Kesemuanya itu patut diapresiasi oleh guru agar kepercayaan diri siswa meningkat. Pengetahuan mereka terasah dengan melihat alam dan pertanyaan kritis yang diajukan kepada guru. Dengan begitu, siswa akan lebih bersemangat dalam belajarnya. Kelas pun menjadi aktif, dalam artian positif.

Branjang, 10 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun