Saya sendiri memiliki pengalaman yang sangat berkesan sampai saat ini. Pengalaman itu saat menemukan bakat siswa dengan mendengarkan suaranya saat menyanyi. Siswa yang suaranya merdu saya indent untuk lomba keagamaan. Saya langsung komunikasikan dengan guru agama. Saya ungkapkan bahwa siswa tersebut akan saya latih untuk qiroah atau seni baca Alquran. Alhamdulillah sampai saat ini, anak itu sering juara dalam lomba seni baca Alquran.
Kedua, saat melatih para siswa membuat Majalah Dinding (Mading). Tentu saja karya siswa yang dipasang. Mulai dari puisi, cerita, tugas praktikum dan gambar. Karya-karya siswa merupakan hasil koreksi saya agar karya mereka bisa lebih bagus, dan sesuai dengan konsep puisi, cerita dan sebagainya.
Saat melatih siswa tentunya saya bagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus ada siswa yang pintar, sedang dan slow learner (jika ada). Hal ini bertujuan agar pembagian kelompok bisa adil dan hasil Mading tidak njomplang.
Selain itu, para siswa kategori slow learner bisa belajar dari temannya yang pintar. Jadi ada tutor teman sebaya di setiap kelompok.
Dari proses latihan ini, saat sekolah bekerja sama dengan Perpustakaan Keliling LPMP (sekarang BPMP) dan pihak LPMP mengadakan lomba pembuatan Mading, siswa-siswi kelas saya bisa meraih juara 1.
Melihat para siswa bergembira, tentu saya lebih bahagia. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Â
Siswapun menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas, dengan harapan karyanya bisa terpajang di Mading.
Branjang, 5 & 7 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H