Sambil kuusahakan untuk mengikuti acara reuni, buka bersama demi bertemu denganmu lagi. Untuk kesekian kalinya aku harus legowo, berbesar hati untuk tak berharap lagi padamu.
Kau menghilang.Â
Pelan-pelan, aku berusaha membuka hati untuk lelaki lain. Rian. Kau pasti tak mengenalnya. Dia adalah teman kerjaku di kantor. Dia berusaha keras meyakinkan aku untuk bisa melangkah bersama, membangun rumah tangga.
Kalut. Ya, aku sempat kalut untuk memutuskan apakah aku menerimanya atau menolaknya.
"Aku akan mengenalkanmu dengan ibu bapak dan saudara-saudaraku, Ra!"
Mendengar itu, aku yakin bahwa Rian adalah lelaki yang bisa menjadi imam yang baik untukku. Tak sekadar mengajakku untuk berpacaran. Dia memang dewasa.Â
Namun, betapa terkejutnya aku saat sampai rumah Rian dan orangtuanya. Kau tampak ada di sana. Ikut makan bersama.Â
"Coba kamu carikan calon isteri buat adikku itu, Ra!" Goda Rian padamu.
Branjang, 25 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H