***
Hatiku tersayat oleh ucapanmu. Ya, kusadari itu kesalahanku. Harusnya aku segera menemuimu begitu waktu hari raya tiba. Namun aku menunda-nunda waktu.
"Emangnya aku ini apamu?" Suaramu sangat menamparku.
Aku tahu kalau kau memang dari dulu ekspresif. Kalau kesal sama orang lain, pasti ceplas-ceplos, tak ada yang bisa menghalangi.
Pertanyaanmu itu membuatku bertekad untuk menepikan harapanku. Meniti sepi. Entah sampai kapan. Yang pasti aku tahu diri kalau aku tak pantas untukmu, mahasiswi yang kemarin lulus dengan predikat cumlaude.
Branjang, 13 Maret 2022