Dia mengakui identitasnya. Nama lengkap dituliskannya di SMS. Itu karena aku mengaku sakit.
***
Hubunganku dengannya pada akhirnya seperti yang kubayangkan. Kami ditakdirkan tak bersama. Entah karena salah paham atau memang aku yang kegedean rasa.
Meski belum pernah bertemu sekalipun, aku sudah mengantongi identitasnya. Aku kadang tertawa dalam hati, buaya dikadalin.Â
Aku yang hanya seorang guru WB ngadalin seorang TNI. Uhukkk.Â
Jadi meski tak pernah bertemu, akhirnya aku bisa menemukan wajahnya di akun FBnya. Doaku dulu terkabul. Dulu aku berdoa suatu saat bisa "menemukannya".
***
Semalam aku bertemu dengannya. Dia tak mengenaliku. Ini jelas, karena dia hanya mengenal nama panggilanku saja. Katrin.
Kalau dia mau mengecek di akun sosmed apapun tak akan menemukanku. Nama akunku menggunakan nama asliku. Nirmala Katrina Sari.
Aku cukup mengetahui saja rupa fisiknya. Tak ku-add karena aku tak mau kalau dia tahu bagaimana wajahku. Biar saja suami, saudara dan rekanku yang mengetahui.
Kalaupun suatu saat bertemu, aku hanya berdoa, semoga kondisinya seperti dalam mimpiku. Akrab tetapi tetap menjaga hati untuk pasangan kami masing-masing.