"Huhhhh... perempuan emang gini. Mau nyapu dan ngepel saja jalannya muter-muter. Ruwet," ucapku saat suamiku memintaku untuk mencari drei.
Segera kuletakkan sapu di pojok ruang tengah. Langkahku menuju tempat penyimpanan peralatan drei dan teman-temannya di ruang belakang. Kutemukan drei kecil. Entah ke mana drei yang besar.Â
"Kalau habis memakai alat kok nggak dikembalikan ke tempat semula. Dikira alat-alat bisa jalan sendiri apa?" Keluhku.
Suamiku memang tak teliti dan telaten mengurusi peralatan motor dan sebagainya. Padahal aku kalau menemukan alat-alat tergeletak biasanya langsung kukumpulkan dan kumasukkan ke kotak perkakas.
Segera kuserahkan drei kecil kepada suamiku. Lalu dia sibuk dengan kusen pintu depan yang dimakan rayap.
Kegiatanku berlanjut menyapu di ruang tengah. Kalau teras sudah beres. Bersih.
Belum lagi kuselesaikan menyapu, suara suamiku kembali terdengar.
"Tolong ambilkan semprot serangga di belakang, Bu."
"Biyuh. Kok tadi nggak sekalian to nyuruhnya, pak." Sahutku dengan kesal.
"Kalau nggak disemprot, lama-lama lapuk dimakan rayap, Bu."