Pada akhir semester kemarin, mau tak mau si ibu melepaskan buah hati dan mengambil rapor sekaligus membuat pernyataan pindah sekolah.
Dalam menghadapi fenomena seperti itu, guru memang tak bisa ikut campur. Semua keputusan ada pada orangtua. Saya sendiri tak tahu, anak-anak sebenarnya ingin seperti apa. Ingin manut ibu atau ayahnya. Saya juga tak tahu.
Ketika pengambilan rapor dan membuat pernyataan pindah sekolah, si anak tak diajak serta karena memang si anak tak boleh bertemu sang ibu.
Ya, harapan saya sebagai guru yang juga menjadi seorang ibu, nasib para siswa, siapapun dia, bisa sukses melebihi orangtua dan gurunya. Satu lagi, mereka tetap bisa melanjutkan belajar agama yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H