Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik 90s, Mendengarkan dan Mencatat Syair dan Lagu dari Radio hingga Kenal Wajah Artis Lewat VMI

9 Januari 2021   09:28 Diperbarui: 9 Januari 2021   09:33 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: curiosodato.net

Rasanya seru dan penuh kenangan jika berbicara tentang musik 90s. Di mana pada masa itu baru ada beberapa stasiun televisi swasta yang beroperasi pada waktu tertentu. Tayangan pun belum terlalu banyak. 

Kalau ingin mengenang betapa serunya musik tahun 90an, ada siaran Syair dan Lagu pada beberapa stasiun radio hingga ajang Video Musik Indonesia (VMI) yang melombakan video klip para penyanyi. 

Siaran Syair dan Lagu di Stasiun Radio

Pada tahun 90an, hiburan yang paling murah dan mudah didapatkan ya radio. Entah musik dangdut, pop, wayang dan sebagainya sering dinikmati para warga.

Sambil bersantai bersama keluarga, dapat dipastikan suara radio terdengar lirih. Alunan lagu membuat suasana terasa nyaman dan akrab satu keluarga.

Jika mendengarkan wayang ya dapat dipastikan orang tua akan menjelaskan maksud lakonnya. Anak belajar tentang nilai-nilai hidup dari orangtuanya.

Lain lagi jika yang didengarkan musik, senandung akan terdengar dari mulut anggota keluarga. Mengingat tahun 90an listrik belum merata, maka untuk sumber energi radio diperoleh dari baterai dengan jumlah yang beragam, tergantung ukuran radionya.

Karena energi radio berasal dari baterai maka pemilik radio harus hemat. Akibatnya jika mendengarkan radio terbatas waktunya. Karena jika energi baterai habis, belum tentu bisa langsung membeli lagi.

Dampaknya anggota keluarga bisa saja jarang mendengar lagu atau acara lainnya dari radio. Syair dari lagu yang baru tren waktu itu belum tentu bisa dihafal terus-terusan. Jika ingin mendengarkan lagu yang dimaksud maka harus pintar-pintar mencari pada stasiun radio lainnya.

Nah untuk mengatasi kesulitan dalam menghafal syair lagu baru dari penyanyi tertentu, biasanya ada acara Syair dan Lagu. Pada acara tersebut penyiar radio mengawali acara dengan menyetel lagu baru secara utuh.

Setelah lagu selesai diperdengarkan barulah penyiar memutar lagu perbaris pada setiap bait dan mendiktekan syair lagunya. Itupun dibacakan secara pelan dan diulang beberapa kali.

Cara itu dilakukan hingga bagian Refrain lagu dan dijelaskan bait-bait lagu yang perlu diulang. 

Saya rasa acara seperti itu tak dinikmati lagi oleh generasi masa kini. Generasi masa kini dengan mudah mendapatkan syair lagu dengan browsing dan lebih cepat menghafalkan lagu yang sedang tren atau nge-hits karena bisa mendownload langsung dari internet.

Video Musik Indonesia (VMI)

VMI ini tayang setiap bulan sekali selepas Dunia dalam Berita. VMI ini dipandu oleh Dian Nitami dengan kode dua jari untuk kata Video (V), tiga jari untuk kata Musik (M) dan jari telunjuk untuk kata Indonesia (I).

Kesan akan VMI ini tetap membekas. Kenapa? Karena dalam VMI ini para penonton televisi akan menyaksikan video klip yang baru saja diproduksi oleh para sutradara video klip seperti Dimas Jayadiningrat, Rizal Mantovani, Mira Lesmana dan sutradara lainnya.

Behind the scene pembuatan video klip diulas secara singkat sebelum videonya diputar. Mulai dari kejadian unik, menyeramkan sampai pada proses editing video klip.

Semua video klip musik yang tayang pada setiap bulan akan dipilih satu video klip terbaik dan terfavorit. Lalu dari video klip terbaik setiap bulan akan diadu dalam Grand Final VMI.

Grand Final ini dilaksanakan dengan mengadukan konsep penyajian lagu para pemenang video klip setiap bulan pada sebuah panggung. Beberapa video klip terbaik tahunan yang saya ingat adalah Oppie (video Cuma Khayalan), Katon Bagaskara (video Negeri Di Awan) dan beberapa video lain setelahnya.

VMI ini terselenggara selama beberapa periode atau tahun dan sempat pindah stasiun televisi penayangannya. Semula tayang di TVRI kemudian pindah ke RCTI. Sayangnya saat saya mengecek di google atau YouTube, tak saya temukan dokumentasi acara fenomenal era 90an ini.

Saya pribadi yang waktu itu duduk di akhir SD hingga SMP mengenal lagu lewat radio dan bahkan mengenali wajah penyanyinya lewat ajang VMI, selain dari acara Album Minggu Ini. Barulah setelah mengenal lagu dan videonya, kalau punya uang sisa jajan saya belikan kaset. Itupun urunan dengan saudara.

Bisa saja pengalaman ini beda dengan para pembaca, apalagi pembaca yang lahir di tahun duaribuan. Tapi percayalah, pengalaman saya benar-benar mengesankan dan indah dikenang. Bahkan melebihi indahnya kenangan pada genangan musim penghujan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun