Anak juga perlu diajak menyaksikan berita terbaru tentang perkembangan covid dari televisi maupun internet. Hal ini akan membuka kesadaran bagi anak bahwa pandemi ini belumlah berakhir. Mereka akan paham kenapa harus belajar dari rumah lagi.
Kedua, ajak anak selalu beribadah dan berdoa agar pandemi segera berlalu. Dengan langkah ini anak akan tetap tenang dalam belajar. Orangtua pun akan tenang dan tenteram. Ketenangan dan ketentraman akan menyebabkan imun seseorang terjaga.
Ketiga, ajak anak menyiapkan berbagai kegiatan di luar pembelajaran jarak jauh dari guru. Hal ini mengurangi rasa bosan. Permainan, memasak makanan kesukaan, membuat prakarya dari barang-barang bekas, menggambar bisa, menghias kamar, mengurus taman dibuat jadwalnya secara bersama. Anak dilibatkan dalam penyusunan jadwalnya.
Yang jelas untuk kelancaran kegiatan tadi, orangtua harus menyiapkan bahan atau materinya jauh-jauh hari. Dari kegiatan ini anak dilatih untuk membuat kesepakatan dan menepati kesepakatan yang telah dibuat.
Anak akan merasa senang ketika mereka harus belajar di rumah karena variasi kegiatan yang tidak membosankan. Dengan begitu mempelajari materi pelajaran akan lebih menyenangkan bagi anak.
Keempat, beri pengertian kapan anak harus belajar dan menyelesaikan tugas. Ini tentu disesuaikan dengan aturan dari sekolah atau guru. Jika guru menghendaki pengumpulan tugas sore hari, maka minta anak untuk menyelesaikan tugas sebelum waktu yang ditentukan.
Bagaimanapun anak tetap harus disiplin dalam belajar. Jangan karena belajar di rumah dan diawasi orangtua, lalu anak seenaknya saja dalam belajar. Bukankah penekanan sekolah adalah mendisiplinkan anak? Jadi perkara disiplin mempelajari dan mengerjakan serta melaporkan tugas tetap harus diperhatikan orangtua.
Semoga saja anak tetap asyik belajar di rumah dan semakin mendekatkan hubungan anak dan orangtua. Sembari berdoa, semoga pandemi segera berakhir dan pembelajaran bisa normal lagi ---pembelajaran tatap muka---.
Selamat membersamai buah hati!