"Tetapi dengan perempuan yang sekarang membuatku nyaman sepertinya bernasib sama, Kin!"
"Bernasib sama?" Tanyaku hati-hati.
Aku memandang wajahmu. Wajahmu menatap lalu lalang kendaraan di gang kampus kita.
"Iya. Karena kamu yang membuatku nyaman..."
***
Akhir November itu menjadi pertemuan terakhir kita meski kita satu program studi. Aku lulus duluan. Aku wisuda Desember ini. Kamu entah kapan. Kamu tak lagi cerita atau tanya materi skripsi padaku sejak kamu nyatakan perasaanmu padaku.
"Yudi di mana, Yan?" Aku sempat menanyakan keberadaanmu pada Yanto saat aku wisuda dan foto bersama. Yanto datang ke gedung olahraga yang biasa menjadi tempat wisuda. Dia memang menjadi tempat curhatmu kan?
"Di kos, Kinara..."
"Oh... sampaikan salam ya! Kutunggu kabar bahagianya, gitu..." Kusampaikan pesanku untukmu dengan setengah bercanda. Padahal hatiku tak karuan. Bahkan menjumpaiku sebentar saja saat wisuda, kamu tak mau.
Yanto tersenyum saat mendengar ucapanku. Kuyakin dia tahu kepiluan hatimu, juga hatiku.