Si kaum papa merasa diperhatikan dan tertolong dengan kado dari pemberi kado. Dan dia merasa bahwa pemberi kado adalah pahlawan dan pantas diberikan doa.
Doa orang yang kesusahan itu sangat makbul. Karenanya tak ada ruginya memberi kado untuk kaum tak berpunya.
Yang jelas ketika memberikan kado memang akan sangat baik jika barang itu adalah barang kesukaan si pemberi. Jadi kado yang terbaiklah yang diberikan kepada orang lain.
Niat memberi kado juga jangan hanya karena ingin mendapat pujian. Kita kembalikan pada hadits nabi tadi bahwa manusia akan saling menyayangi.
Disayangi orang lain itu merupakan rezeki tak ternilai dengan uang. Dengan kasih sayang sesama manusia maka hidup akan lebih tenang. Dia tidak akan merasa sendiri. Doa selalu mengalir satu sama lain.Â
Jadi kita jangan ragu untuk saling memberi kado ya! Bisa untuk anak, saudara, tetangga dan siapapun yang membutuhkan. Kado bisa diberikan kapanpun, tanpa melihat waktu. Tentu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H