Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hari Gini Nyetak Buku? Rugi Apa Enggak Sih?

20 Desember 2020   17:21 Diperbarui: 6 April 2021   08:06 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini siapapun bisa menyalurkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan, baik tulisan remeh temeh seperti status di Facebook atau artikel lain yang lebih berbobot di berbagai blog. Semua orang bebas berkreasi. Tentu hal itu patut disyukuri karena kebebasan berpendapat dijamin oleh negara. 

Tujuan dan Motivasi Menulis

Adapun tujuan dan motivasi dalam menulis pun bisa beragam. Ada yang sekadar menyalurkan hobi, mengembangkan karir, menjadi profesi dan sebagainya. Yang jelas dari kegiatan menulis pada akhirnya memotivasi beberapa penulis untuk membukukan artikel dalam bentuk buku fisik maupun buku elektronik.

Tentu dengan alasan yang bermacam-macam. Dan tanggapan dari niat penyusunan buku itu sendiri ada yang mendukung dan ada pula yang malah menertawakan.

Haruskah menangis ketika ditertawakan? Haruskah tertawa ketika didukung? Woles saja. 

Saya kira dalam menanggapi dari ide penyusunan buku baik buku fisik maupun elektronik itu memang bisa berbeda. Namun saya pribadi menilai bahwa membukukan tulisan baik secara elektronik maupun cetak atau fisik patut didukung. 

Bagaimanapun isi buku itu sangat penting untuk dipublikasikan. Buku itu bisa menunjukkan keberadaan seorang penulis. Bisa dibayangkan jika seorang penulis sudah malas menulis dan membukukan tulisannya. Pasti akan dinantikan oleh pembacanya kan? Apalagi jika penulisnya sudah ternama.

Mengapa Membuku-fisikkan Tulisan?

Perkembangan zaman memang mengasumsikan bahwa segala hal bersifat digital. Termasuk tulisan. Ada yang beranggapan bahwa tulisan tak perlu dicetak, ada pula yang beranggapan sebaliknya. 

Namun jika ada yang berniat mencetak buku secara fisik tentu ada alasan juga. Adapun alasan patutnya penyusunan buku fisik, pertama karena menghindarkan mata pembaca dari kontak pada layar HP atau monitor komputer atau laptop. Ini sangat bermanfaat bagi kesehatan mata.

Kita tahu sendiri bahwa jika terlalu sering terpapar cahaya dari HP atau komputer atau laptop maka mata akan rusak. 

Alasan kedua, pembaca tak selalu telaten membaca buku elektronik. Apalagi pembaca yang sudah sepuh. Mereka akan lebih nyaman jika membaca buku fisik. 

Bahkan saya sendiri yang masih termasuk muda juga lebih nyaman jika membaca dalam bentuk hard copy daripada soft copy. Bisa saya katakan bahwa buku fisik lebih ramah pada mata pembaca.

Baca Juga: Paperless, E-Book, dan Potensi Hilangnya Buku Cetak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun