"Nara, sudah ketemu temenmu kan? Lekas ke sini. Kita masih harus ke rumah budhe lho..." sebuah chat masuk, menyadarkan aku yang tengah khawatir dan mengawasi Rizki dalam lintasan flying foxnya.
"Ya, sebentar mas..."
Saat bersamaan, Rizki telah sampai di ujung flying fox di seberang sana.Â
"Aku pamit, Ki. Aku sudah ditunggu mas Rus," kuketikkan chat untukmu, Rizki.
***
"Ndheleki kalah karo ngepek ya, Ra."
Dalam perjalanan, kuhapus chat darimu yang baru saja kamu kirimkan. Chat yang bisa saja mengubah pendirianku. Aku bisa saja membatalkan acara lamaran esok malam. Namun aku tak mau mempermalukan orangtua yang selalu mengasihiku. Mas Rus juga orang yang baik.
Kusisakan chat darimu yang kuanggap itu sebagai perhatian sesama guru honorer seperti kita.
"Selamat Hari Guru, Ra. Bahagia untukmu, guru idola para siswa..."