Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Cerita Anak, Investasi untuk Anak-Cucu

20 November 2020   15:15 Diperbarui: 20 November 2020   15:16 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama dan investasi kebaikan sebagai bekal hidup di akhirat.

Dengan alasan itulah saya akhir-akhir ini sering menulis cerita anak. Meski keterbacaan cerita anak tidaklah seperti cerita roman atau horor, saya tak mempermasalahkannya.

Menulis sebagai jalan investasi moral dan spiritual untuk anak-cucu dan anak didik di manapun berada. Jikalau di dunia maya cerita anak kurang diminati, nanti ada langkah lain untuk lebih memboomingkan cerita-cerita anak yang saya tulis.

Bisa saya cetak dalam bentuk buku dan dipasarkan secara terbatas karena memang jujur saya belum berani mengirimkan naskah ke penerbit yang terkenal. 

Menulis cerita anak jelas membawa pesan moral dan spiritual bagi anak yang nantinya bermanfaat saat anak telah dewasa. Harapannya, pesan dalam cerita anak tadi bisa benar-benar masuk di hati anak. Seperti halnya ketika anak mendengar dongeng atau kisah-kisah nabi Allah.

Saya yakin cerita-cerita anak dan sejenis akan membekas di hati anak. Bahkan bisa menginspirasi anak agar bisa bersikap yang baik sesuai tatanan norma yang ada dan berlaku.

Anak yang tertib pada norma pada akhirnya akan menjadi generasi bangsa yang kokoh dan siap menjaga kejayaan bangsa di tengah gempuran globalisasi saat ini.

Kita berharap, kelak anak-cucu bisa menjaga diri dan harga diri bangsa. Semoga.

Selamat Hari Anak di seluruh dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun