Hai... Kenalkan, namaku Nabil. Aku adalah anak bungsu di keluargaku. Dua kakakku perempuan semua.
Seperti teman lainnya, aku mempunyai cita-cita. Ingin menjadi presiden! Sepertinya cita-cita itu terlalu tinggi. Tapi sejak aku TK sampai sekarang kelas III, cita-citaku belum berubah.
Tentu teman-teman heran ketika aku menceritakan cita-citaku itu. Ya... teman-temanku selalu berubah cita-citanya.
"Kenapa kamu nggak berubah sih cita-citanya?"
Aku tersenyum dan mengkhayal saat aku menjadi presiden nanti. Di khayalanku, Indonesia menjadi negara besar, semua orang sejahtera, tidak ada yang kesusahan seperti yang dialami teman-teman di seluruh Indonesia saat ini.
Aku ingin membahagiakan seluruh orang Indonesia!
**
"Kamu belajar yang rajin kalau kepingin menjadi presiden, le." Nasehat bapak sepulang sekolah.
Aku mengangguk pelan.Â
Iya. Aku akan berusaha meraih cita-citaku yang tinggi itu. Semua orang kan punya cita-cita. Bebas! Selama cita-cita itu baik aku yakin akan didukung oleh keluarga.
Aku pernah melihat film dokumenter, zaman Presiden Soeharto, ketika anak ditanyai oleh pak presiden tentang cita-citanya, anak itu ingin menjadi presiden.