"Fa, kamu di rumah dulu. Nggak ke mana-mana ya."
Bapak menasehatiku untuk di rumah. Kukira bapak mengantar ibu ke dokter.
"Bapak mau ke mana?"
"Mengantar ibu untuk periksa..."
Akhirnya ibu dan bapak pergi. Sekilas kulihat ibu terlihat pucat dan lemas.
Aku jadi sedih. Ibuku sakit, padahal aku sering membuatnya kesal.Â
Oh iya, sejak kemarin sore ibu kalau mengajak shalat berjamaah selalu mengingatkan agar aku mendoakannya.
"Doakan ibu ya, ndhuk."
"Iya, Bu. Biar aku bisa puasa bareng ibu nanti."
Aku memang kepingin puasa. Sudah lama aku berkeinginan seperti itu.Â
**