Selepas itu, setiap bertemu ibu Asep, pasti matanya berkaca-kaca.
"Nggak apa-apa, Bu. Asep malah tekun membantu di sawah," ucapku sambil tersenyum dan mengusap punggungnya.
Aku tahu, ibu dan bapak Asep ingin sekali anaknya menjadi orang sukses seperti paklik dan mas sepupunya yang menjadi polisi. Tak seperti mereka yang menjadi petani. Namun keinginan itu harus dipendam dalam-dalam. Asep putus sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H