Kuhampiri dan kukuatkan dia setelahnya. Dia mengatakan ingin pergi dari rumah ini dengan membawa cucuku. Perempuan baik dan cantik itu sangat kusayangi, seperti dia menyayangiku, kamu dan anakmu.
"Tidakkah kau melihat ketulusannya? Hingga kau lebih sibuk dengan perempuan lain..."
Kamu terpaku melihatku begitu marah. Sebelumnya, tak pernah kulakukan padamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!