Dari aktivitas ini anak akan belajar menghitung (bermanfaat bagi kesenangan terhadap pelajaran Matematika) dan tentunya senang. Bisa jadi ketika melihat uang celengan banyak, mereka lebih termotivasi untuk menabung lagi.
Namun ada juga yang langsung membawa celengan anak ke bank. Pihak bank yang menghitung jumlah uang dalam celengan anak. Setidaknya itu dilakukan seorang teman kerja dan diceritakan kepada saya.Â
Pemilihan celengan untuk anak, usahakan yang awet dan tidak mudah pecah. Kalaupun celengan model digembok, maka kuncinya harus dipegang orangtua. Biar mencegah tangan usil anak yang ingin membuka celengannya.
Celengan gerabah untuk anak sepertinya belum terlalu aman. Mengingat anak belum bisa menyimpan celengan dengan baik. Bisa saja celengan pecah gara-gara jatuh. Sangat tidak aman bukan?Â
Kedua, menabung di sekolah. Menabung di sekolah jelas disimpan oleh guru kelasnya. Catatan setiap menabung tertera dalam buku tabungan. Tentu kita masih ingat bagaimana wujud buku tabungan saat bersekolah di SD. Meski sudah beragam, namun wujud buku tabungan siswa di SD tetap khas.Â
Untuk membuka atau membuat rekening atas nama anak, hanya diperlukan fotokopi Akta Kelahiran anak, fotokopi KK dan KTP orangtua serta mengisi blangko nasabah baru.
Meski begitu saya tetap berprinsip bahwa uang tabungan anak sebisa mungkin tidak diambil. Jikapun diambil, harus jelas untuk kepentingan anak.Â
Manfaat menabung
Prinsipnya uang bulanan tetap harus dianggarkan untuk tabungan anak, entah dicelengi, ditabung di sekolah maupun dibank-kan.