Aku tertawa. Ingat kamu yang akhirnya bisa menikahi Nida, teman cewek yang kamu usili dulu.
**
Kamu tahu nggak, di dinding ruang tamu pak Broto terpajang satu Piagam yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia. Tahun 1995. Satyalancana Karya Satya XXX Tahun.
"Itu penghargaan karena bapak mengabdi selama 30 tahun. Jadi kenang-kenangan sekarang ini." Begitu ujar pak Broto.
Keren banget! Guru yang sering dicemooh muridnya, dihormati presiden! Guru yang dianggap menyebalkan muridnya, dinilai tinggi oleh negara.Â
Lalu apa balasan dari muridnya? Kamu akan malu kalau mendengar apa balasan yang diinginkan oleh pak Broto dan para guru lain dari muridnya. Soalnya aku juga malu!
"Penghargaan dari negara jadi kenangan masa mengajar. Tapi murid-murid bapak lebih sukses dari bapak, itu balasan yang paling berharga, nak."
**
Kamu bisa menebak 'kan, kenapa aku malu? Kamu benar-benar sukses. Jadi bisnisman terkenal se-Indonesia. Sementara aku, kamu tahu sendirilah, jadi kuli bangunan, buruh dari satu kota ke kota lain seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H