Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jejak Perjalanan di Taman Sari Yogyakarta

5 Agustus 2020   10:34 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:37 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapapun yang pernah menjejakkan kaki di tanah Ngayogyakarta, pasti akan mengenang banyak hal di setiap sudut kota. Para mahasiswa yang kuliah di kota pelajar ini bisa menikmati keindahan kota sekaligus bangunan cagar budaya yang nilai kesejarahan dan  estetisnya tinggi. 

Keraton Yogyakarta dan Benteng Vredeburg, icon paling terkenal di pusat kota. Bisa jadi setiap ada jadwal karya wisata, dua tempat ini selalu masuk dalam list objek wisata yang harus dikunjungi. Ya selain Museum Jogja Kembali di Sleman atau Museum Dirgantara.

Keraton Ngayogyakarta saya kunjungi bersama satu angkatan dalam jam kosong perkuliahan. Sayangnya momen ke Keraton bersama teman seangkatan tak terdokumentasi maklum saat itu harus membeli rol film jika ingin memotret segala sesuatu. 

Meski ke Keraton, saat itu kami belum sempat ke Taman Sari. Bangunan cagar budaya Taman Sari saya kunjungi bersama saudara dan teman dari kampus lain. Situs yang terkenal dengan pemandian para putri dan Sumur Gumuling ini tentu sangat menarik. 

Lokasinya tidak begitu jauh dari Keraton Yogyakarta. Beralamat di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sebelah barat keraton.

Waktu itu kami bertiga hanya ingin dolan di sekitar pemandian terus pulang. Namun ada sosok lelaki tua bertopi mendekati kami dan menawarkan diri untuk berkeliling dan memandu ke kompleks Taman Sari.

Semula saya membayangkan bahwa kompleks Taman Sari tak begitu luas. Ternyata, luas sekali. Lelah juga berkeliling di sana. Karena kesejarahan tentang Taman Sari tak begitu kami pahami, ya kami nikmati penjelasan dari bapak tadi.

Ternyata secara umum kompleks Taman Sari terdiri dari empat bagian dan masing-masing bagian memiliki fungsi sendiri-sendiri. 

Bagian pertama dan paling utama adalah danau buatan atau Segaran. Fungsi dari bagian ini adalah untuk memelihara berbagai jenis ikan dan bersampan bagi Sultan dan keluarga kerajaan. Untuk saat ini bagian Segaran ini diperuntukkan bagi pemukiman warga (Perkampungan Taman).

Selain itu ada Pulo Kenanga (Kenongo) dan Pulo Cemethi dan Sumur Gumuling. Pada Pulo Kenanga terdapat Gedung Kenanga. Jika naik pada bagian ini ---meski berupa bangunan yang rusak--- pengunjung bisa menikmati keindahan kota Yogyakarta.

Berfoto di Pulo Kenanga. Dokpri
Berfoto di Pulo Kenanga. Dokpri
Dari bapak yang menemani kami, dari bagian ini pengunjung ditunjukkan bahwa dari Keraton Yogyakarta sampai Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus. "Kados piyantun putri nek sare, mbak." Terang bapak tadi. Kami mendengarnya mesam-mesem. 

Perjalanan lanjut ke Sumur Gumuling yang berada pada sisi barat Pulo Kenanga. Pada bagian ini difungsikan sebagai masjid dan pastinya ada mihrab---tempat mengimami shalat--- yang ditemukan pada ceruk dinding. 

Foto di bagian masjid di Sumur Gumuling. Dokpri
Foto di bagian masjid di Sumur Gumuling. Dokpri
Kemudian ada Pulo Cemethi atau Pulo Panembung. Menurut penuturan bapak tadi, Sultan sering bermeditasi di sini. Pada bagian selatan terdapat sumur yang menggantung di atas permukaan tanah. Karenanya sering disebut "Sumur Gumantung"

Bagian kedua. Bagian ini meliputi Gedhong Gapura Hageng, Gedhong Lopak-lopak, Umbul Pasiraman, dan Gedhong Sekawan.

Gedhong Gapura Hageng merupakan pintu gerbang utama taman. Gerbang ini berhiaskan relief burung dan bunga-bungaan yang menunjukkan selesainya pembangunan Taman Sari ---tahun 1691 Jawa atau 1765 M---.

Berfoto di Gapura Agung (Hageng). Dokpri
Berfoto di Gapura Agung (Hageng). Dokpri
Gedhong Lopak-lopak yang merupakan halaman segi delapan dengan menara berlantai dua. Namun sekarang bangunan ini tak ada lagi. 

Selanjutnya Pemandian Umbul Binangun atau Pasiraman. Sesuai namanya kolam ini berfungsi untuk pemandian bagi Sultan, permaisuri, garwa ampil dan putri-putri raja. Kolam ini terdiri dari 3 buah dan dikelilingi pot bunga besar.

Dokpri
Dokpri
Berfoto di Pasiraman/ Umbul Binangun. Dokpri
Berfoto di Pasiraman/ Umbul Binangun. Dokpri
Di sekelilingnya terdapat bangunan peristirahatan di sebelah Utara. Kemudian di sebelah selatan terdapat Umbul Muncar. Dan di selatan Umbul Muncar terdapat menara pada bagian tengahnya.

Umbul Binangun merupakan pemandian khusus untuk Sultan dan permaisuri. Karena fungsinya tadi, pada zaman dahulu kompleks ini hanya boleh dimasuki perempuan saja. 

Di bagian ini masih ada Gedhong Sekawan merupakan bangunan untuk peristirahatan Sultan dan keluarganya. Lalu ada Gedhong Gapura Panggung yang melambangkan tahun dibangunnya Taman Sari ---1684 Jawa atau 1758 M---.

Berikutnya Gedhong Temanten yang berada di sebelah tenggara dan timur laut Gerbang Gapura Panggung. Tempat ini dulunya difungsikan untuk penjaga keamanan bertugas dan beristirahat. Namun saat ini sekarang fungsinya telah berubah menjadi pemukiman penduduk.

Bagian ketiga merupakan kompleks Pasarean Dalem Ledok Sari ---tempat peraduan Sultan dan permaisuri--- dan kolam Garjitawati serta bangunan lain dan taman. 

Bagian keempat yang terdiri dari danau buatan beserta bangunan pada bagian tengah, taman serta kanal besar penghubung ke danau buatan pertama. Dari semua bagian ini yang tersisa adalah bekas jembatan gantung dan sisa dermaga.

Foto bersama pemandu Taman Sari. Dokpri
Foto bersama pemandu Taman Sari. Dokpri
Mengelilingi kompleks Taman Sari pasti melelahkan. Namun rasa lelah akan terbayar dengan pengalaman luar biasa saat menyaksikan keistimewaan Taman Sari ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun