Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Anak Melakukan Kesalahan

4 Agustus 2020   19:45 Diperbarui: 4 Agustus 2020   19:46 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin anak akan terbuka dan menyadari kesalahannya meski di kemudian hari si anak akan melakukan kesalahan lagi. Nah...kalau kejadiannya seperti itu, masing-masing perlu suasana rileks. Bantuan dari ayah atau orang di sekitarnya bisa diandalkan. 

Menjadi teman dan pendengar yang baik saat anak melakukan kesalahan pasti sulit. Jadi, butuh kerjasama dengan ayah atau orang di sekitar untuk mencairkan suasana.

Ketika anak telah menyadari kesalahan baik pada diri sendiri maupun orang lain maka anak sebisa mungkin diajari untuk meminta maaf. Bisa saja anak tak mau atau sungkan melakukannya. Paling tidak, jika anak tak mau mengucapkan "maafkan aku," anak dilatih untuk berjabat tangan.

Jangan sampai di masa dewasanya anak tidak mau legowo minta maaf meski bersalah kepada orang lain. Padahal sejatinya orang yang saling bermaafan itu sangat baik dampaknya bagi kenyamanan bersama.

Meminta maaf tidak akan membuat hina. Memaafkan kesalahan orang lain adalah perbuatan terpuji karena menunjukkan kebesaran hati. Kedua perbuatan itu harus dilatih, ditekankan dan diapresiasi oleh orangtua. Di masa depan, anak akan menjadi lebih berkarakter baik karenanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun