Masa pandemi covid 19 masih belum berakhir. Ada banyak kegiatan yang harus dipending gara-gara covid 19 ini. Pembelajaran tatap muka ditunda, kegiatan pariwisata dan sebagainya juga terdampak.
Bahkan bulan Ramadan, yang biasanya meriah dengan segala kegiatan buka puasa bersama atau takjilan, tarawih, tadarus dilakukan di rumah. Masjid menjadi sepi.
Sekalipun ada shalat berjamaah, shaf jamaah pun diberi jarak. Padahal dalam agama sendiri, shaf jamaah harus lurus dan antar jamaah tidak boleh berjarak.
Kondisi terbawa sampai lebaran tiba. Shalat idul Fitri dilaksanakan dengan mengindahkan aturan protokol kesehatan. Sungguh membuat tak nyaman tetapi harus dilalui juga.
Saat ini, kalender Hijriyah sudah memasuki bulan Dzulhijjah. InsyaAllah tanggal 30 Juli bertepatan dengan Idul Adha atau lebaran haji. Saat lebaran haji tiba, umat Islam yang mampu bisa beribadah haji. Namun tahun ini ditunda.
Lalu bagaimana dengan kurban? Adakah pelaksanaan kurban?
Di beberapa tempat kurban tidak dilaksanakan. Di pedusunan sebelah tempat tinggal saya, tidak ada kurban. Sedangkan di pedusunan saya, Alhamdulillah tetap melakukan kurban.
Mengingat masa pandemi ini, bagaimana teknis kurban di pedusunan saya?Â
Semula saya berpikir bahwa pedusunan saya tidak mengadakan kurban. Namun takmir masjid ternyata melaksanakan juga. Para calon shahibul kurban didata. Lalu hewan kurban dibeli dari warga pedusunan juga dengan pertimbangan hewan dan pemilik dalam kondisi sehat dan tidak bepergian ke manapun.
Hewan kurban yang dipilih adalah sapi. Tak ada yang berkurban dengan kambing. Sampai saat ini tercatat tiga sapi siap disembelih hari Jumat yang akan datang.
Kemudian bagaimana dengan pelaksanaan shalat Idul Adha yang akan dilaksanakan?Â
Seperti yang dilakukan saat Idul Fitri, pedusunan saya tetap mengadakan shalat di kompleks masjid. Tentu saja jamaah yang diperbolehkan ya hanya dari pedusunan kami.
Warga dari pedusunan sebelah tak diperkenankan untuk ikut shalat Idul Adha di lingkungan kami. Warga pedusunan yang mengikuti shalat Idul Adha di masjid harus mengenakan masker, tidak bersalaman baik ketika bertemu maupun setelah shalat Idul Adha serta membawa sajadah sendiri-sendiri.
Selepas shalat Idul Adha, saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sampai pembagian, para warga baik shahibul kurban maupun bukan, tidak diperbolehkan berada di lingkungan masjid. Karena penyembelihan hewan kurban memang dilakukan di sebelah utara masjid.
Saat kondisi normal di tahun-tahun sebelumnya, biasanya warga bergerombol sambil menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Dari anak-anak hingga orang dewasa.
Lalu bagaimana cara membagikan daging kurban?Â
Hari Jumat kemarin (24 Juli 2020), menjelang pelaksanaan Shalat Jumat, takmir masjid mengumumkan melalui pengeras suara. Dari informasi yang saya dengar, para warga tidak diperbolehkan berada di lingkungan masjid saat para panitia menyembelih hewan kurban.
Daging kurban akan dibagikan didistribusikan kepada warga langsung. Artinya panitia kurban siap mengantar daging kurban ke rumah warga. Warga cukup menunggu di rumah. Jadi warga tak perlu repot-repot ke masjid.
Ya demi keamanan dan kesehatan. Semoga saja kondisi segera aman untuk melakukan beragam kegiatan keagamaan, sosial, budaya dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H