Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Menyenangkan, Belajar Berkarakter

23 Juli 2020   09:09 Diperbarui: 23 Juli 2020   09:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia anak adalah dunia bermain. Kalaupun belajar selalu ada unsur bermain agar mereka tidak pusing dengan ilmu dan mereka tidak merasa dijejali dengan banyak pengetahuan.

Dengan bermain mereka belajar dengan riang gembira. Di sekolah, guru harus kreatif dalam memberikan pembelajaran agar terasa menyenangkan tetapi konsep ilmu pengetahuan tetap sampai pada anak.

Pembelajaran seperti ini sudah akrab bagi guru maupun anak ketika di sekolah. Masa pandemi membuat guru harus lebih kreatif dalam menyiapkan materi. Meski dalam pelaksanaan, orangtua sebagai pendidik langsung bagi anak akan merasa pusing tujuh keliling.

Hal terpenting, selalu komunikasi antara guru, orangtua siswa dan siswa berjalan lancar. Ketiganya memiliki komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran. Meski hasil tak maksimal.

Ya mengingat kondisi pandemi, orangtua terkadang bekerja saat siswa harus BDR. Di saat temannya sudah melaporkan tugas harian, ada yang tertunda sampai malam hari.

Tugas guru tentunya semakin berat. Paling tidak, jam kerja tidak menentu. Jam 07.00 memberikan materi pelajaran. Tetapi sampai pukul 21.00 belum tentu semua siswa melaporkan tugasnya.

Ukuran pembelajaran menyenangkan saat pandemi tentu sangat berbeda. Guru tidak berhadapan langsung dengan siswa. Sementara orangtua gemes atau geregetan dengan anak yang sulit dikendalikan atau materi pelajaran yang sulit.

Di saat seperti ini akhirnya memunculkan keluhan para siswa. Diajari orangtua membuat anak stress dibandingkan diajari guru di sekolah. Meski guru di kelas terkadang juga lepas kontrol.

Nah tugas berat bagi orangtua dan guru saat ini adalah menciptakan kondisi pembelajaran daring atau BDR yang menyenangkan. Menyenangkan di sini bukan berarti anak santai di rumah, tanpa rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugasnya.

Kalaupun sesekali anak marah ya lumrah. Anak merasa lelah belajar di rumah dengan kondisi yang ajeg. Asal kemarahan anak tidak keterlaluan saja.

Anak perlu diberi pengertian bahwa anak harus bertanggung jawab karena pada dasarnya mereka bersekolah. Itu perlu diingatkan kembali. Agar anak ingat bahwa guru dan orangtua tetap membersamai anak dalam keseharian.

Hal utama selama masa pandemi ini anak selalu sehat, ceria, nyaman dan terlindungi. Dunia ceria mereka tetap harus diajari kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. Terutama bagi anak sekolah tingkat pertama atau SD. 

Apapun itu, selamat Hari Anak Nasional untuk anak-anak Indonesia. Semoga menjadi generasi emas yang membawa bangsa ke arah kemajuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun