Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memberi Anak Nama Unik, Bagaimana Peran Orangtua?

7 Juli 2020   23:50 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini di daerah saya tengah viral akan sebuah nama unik yang disandang oleh seorang gadis. Tak perlu saya tuliskan di sini namanya. Saya lihat di beberapa platform penulisan juga ada yang menuliskan bahwa si empunya nama unik tadi mendadak paling dicari di sosmed.

Saya sendiri tak bisa membayangkan apa yang terjadi di benak si gadis. Senang, sedih, atau malukah?

Nama. Ada yang menyebutkan bahwa nama itu tak begitu penting. Sementara lainnya berpendapat bahwa nama itu doa dari orangtua untuk buah hatinya. Karenanya nama anak harus sebaik mungkin.

Ya mana mungkin orangtua memiliki harapan buruk bagi anak. Rasanya tak mungkin. Semua orangtua pasti menginginkan anaknya menjadi anak baik, sukses di masa dewasanya.

Bahkan jauh hari sebelum anak lahir, orangtua sudah kelimpungan mencari nama. Mereka menyiapkan dua nama, nama laki-laki atau nama perempuan bagi calon babynya. Mereka mempertimbangkan banyak hal untuk sebuah nama.

Ketika saya masih SMP, guru agama saya sering mengartikan nama-nama siswa sekelas. Saya tahu itu tujuannya untuk mengarahkan kami agar menjadi anak yang benar-benar diharapkan orangtua.

Nama yang berbau Jawa hingga Arab, diterjemahkan oleh pak guru saya. 

"Kuwi, jenengmu dho apik. Nah...tumindakmu ya sing apik. Ngibadahmu sing apik. Senengno wong tuwamu," begitu pesan pak guru waktu itu.

Lalu bagaimana jika ada orangtua yang memberikan nama yang terkesan unik atau lucu? 

Saya tak bisa menghakimi orangtua yang memberikan nama lucu dan unik bagi anaknya. Tetapi menurut saya, sebisa mungkin orangtua memberikan nama yang nantinya tidak mempermalukan si anak baik di masa kecil hingga masa tuanya.

Nama yang terkesan unik atau lucu, akan membuat minder. Nah jika demikian adanya, orangtua harus berperan aktif untuk membesarkan hati anak. Agar si anak tidak malu, sedih, dan perasaan negatif lainnya.

Jika sudah terlanjur memberikan nama unik, orangtua perlu menjelaskan asal-usul nama anak. Agar anak bisa merasa bangga akan namanya.

Misalnya saja ada anak yang dinamakan Khilaf, sudah pasti akan ditertawakan orang. Khilaf, artinya kurang lebih salah. Nah, orangtua harus menjelaskan kenapa ada nama itu bagi buah hatinya.

Langkah berikutnya, orangtua tetap selalu mendampingi, mendidik anak agar sesuai dengan tatanan atau norma yang berlaku. Nama anak lucu dan unik, bukan berarti hidupnya asal saja. Arahkan anak untuk kuat dan sabar menghadapi pembicaraan orang.

Orangtua harus sadar akan konsekuensi atas nama anak. Jangan biarkan anak menghadapi sendiri dunia yang seolah menertawakannya.

Saya kira itu bisa menjadi alternatif yang baik bagi orangtua yang terlanjur memberikan nama unik dan lucu bagi anak. Jika ternyata si anak tak peduli dengan keunikan namanya, ya sudahlah. 

Kita harus bijak juga, jangan menjadi bahan tertawaan. Jaga perasaan orang lain, daripada nanti akan menyakiti hatinya dan doa keburukan terlontar darinya untuk kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun