Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Menciptakan Rasa Pengin, Krasan dan Tuman bagi Siswa dalam Proses Pembelajaran?

3 Juli 2020   14:36 Diperbarui: 3 Juli 2020   14:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesekali ajak belajar siswa ke alam terbuka yang merupakan laboratorium raksasa bagi sekolah dan siswa. Dokpri

Apa saja yang perlu dilakukan oleh guru? 

Pertama persiapan mengelola kelas, baik perangkat pembelajaran hingga kelas yang sudah terlihat rapi dan seru. Anak akan lebih bersemangat belajar dengan kelas dan suasana baru.

Kelas ditata sesuai standar protokol kesehatan. Agar bisa mencegah kontak antara satu siswa dengan siswa lainnya. Ya...duduk siswa pun diatur agar ada jarak yang aman bagi para siswa.

Berkaitan dengan rasa pengin tadi, yang sudah diawali dengan kelas dan suasana baru, perlu dipersiapkan metode, pendekatan yang menyenangkan untuk belajar. Sesuaikan dengan kemampuan sekolah dan guru. 

Dengan metode sederhana asal menyenangkan, maka siswa akan aktif proses pembelajaran. Sesuai dengan konsep kurikulum 2013.

Setelah siswa merasa pengin belajar karena metode dan kelasnya yang baru, untuk menciptakan rasa krasan di kelas maka guru lebih humanis kepada siswa.

Sikap humanis ini akan membuat siswa dimanusiakan. Eksistensinya dihargai oleh guru. Dan sikap humanis ini perlu juga dilatihkan kepada anak. Caranya mengingatkan agar tidak saling olok, ejek, hina fisik atau kemampuan temannya.

Pengalaman telah membuktikan bahwa ada siswa yang merasa tidak krasan atau tidak betah bahkan tersiksa dan tidak mau sekolah lagi ketika berada di kelas. Penyebabnya, temannya sering membully hingga si siswa tadi menangis.

Sesekali diberikan hukuman yang bersifat mendidik bagi siswa yang senang membully temannya. Agar siswa tersebut tidak melakukan bullyan terus menerus. Perlu juga dikomunikasikan dengan orangtua siswa yang usil, agar orangtua turut mendidik karakter yang baik selama di rumah.

Dengan demikian para siswa akan belajar dengan tenang di kelas. Mereka akan tuman atau ketagihan untuk selalu belajar bersama guru dan temannya.

Ketika berada di rumah, siswa akan selalu merindukan belajar bersama guru dan teman di sekolah. Mereka selalu ingat akan keseruan, kenyamanan, keamanan dalam belajar. Menjadi guru yang selau dirindukan siswa pasti sangat membahagiakan sekaligus mengharukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun